Tuesday, April 17, 2012

Ah !

Hai .... long time no see ...
I'm so busy lately :(
Sixth term had done but still a lot of things to do, fighting :D
But, yeah ... I had a lot of stories from Bali, last week I visited many new places there, I had visited that place 4 times, but my last arrival was the gorgeous one ^^ love it so much :*
Since junior high school I did wanna go to Dreamland - Uluwatu, Bali ...and last week I visited it, just one thing that I'm going to say about this beach "WAW!!"
I also could enjoy Bali's nightlife, it felt like I'm in Las Vegas :D
I took some photos there, but wait, I'll continued this post in my next posting ...
See you :* *kecupkecup*

Wednesday, January 25, 2012

100 Best Books


Here is a list of one hundred books selected by the National Education Association in 1999 as great reading for children and young people. To help make these books more useful, I have added book and author links to any "TeachersFirst" resources and lesson ideas.

You can see NEA's online survey of best books from 2007 here.


Books for All Ages

The Giving Tree by Shel Silverstein
Where the Sidewalk Ends: the Poems and Drawing of Shel Silverstein by Shel Silverstein
Little Women by Louisa May Alcott
The Wizard of Oz by L. Frank Baum
Heidi by Johanna Spyri


Books for Preschoolers


The Very Hungry Caterpillar by Eric Carle
Goodnight Moon by Margaret Wise Brown
Brown Bear, Brown Bear, What do you see? by Bill Martin, Jr.
The Rainbow Fish by Marcus Pfister
Corduroy by Don Freeman
The Snowy Day by Ezra Jack Keats
The Runaway Bunny by Margaret Wise
Guess How Much I Love You by Sam McBratney


Books for Children Ages 4-8 

The Polar Express by Chris Van Allsburg
Green Eggs and Ham by Dr. Seuss
The Cat in the Hat by Dr. Seuss
Where the Wild Things Are by Maurice Sendak
Love You Forever by Robert N. Munsch
Alexander and the Terrible, Horrible, No Good, Very Bad Day by Judith Viorst
The Mitten by Jan Brett
Stellaluna by Janell Cannon
Oh, The Places You'll Go by Dr. Seuss
Strega Nona by Tomie De Paola
The Velveteen Rabbit by Margery Williams
How the Grinch Stole Christmas by Dr. Seuss
The True Story of the Three Little Pigs by Jon Scieszka
Chicka Chicka Boom Boom by John Archambault
The Complete Tales of Winnie the Pooh by A. A. Milne
If You Give a Mouse a Cookie by Laura Joffe Numeroff
The Lorax by Dr. Seuss
Amazing Grace by Mary Hoffman
Jumanji by Chris Van Allsburg
Math Curse by Jon Scieszka
Are You My Mother? by Philip D. Eastman
The Napping House by Audrey Wood
Sylvester and the Magic Pebble by William Steig
The Tale of Peter Rabbit by Beatrix Potter
Horton Hatches the Egg by Dr. Seuss
Basil of Baker Street by Eve Titus
The Little Engine That Could by Watty Piper
Curious George by Hans Augusto Rey
Wilfrid Gordon McDonald Partridge by Mem Fox
Arthur series by Marc Tolon Brown
Lilly's Purple Plastic Purse by Kevin Henkes
The Little House by Virginia Lee Burton
Amelia Bedelia by Peggy Parish
The Art Lesson by Tomie De Paola
Caps for Sale by Esphyr Slobodkina
Clifford, the Big Red Dog by Norman Bridwell
The Paper Bag Princess by Robert N. Munsch


Books for Children Ages 9-12

Charlotte's Web by E. B. White
Hatchet by Gary Paulsen
The Lion, the Witch, and the Wardrobe by C. S. Lewis
Bridge to Terabithia by Katherine Paterson
Charlie and the Chocolate Factory by Roald Dahl
A Wrinkle in Time by Madeleine L'Engle
Shiloh by Phyllis Reynolds Naylor
Little House on the Prairie by Laura Ingalls Wilder
The Secret Garden by Frances Hodgson Burnett
The Boxcar Children by Gertrude Chandler Warner
Sarah, Plain and Tall by Patricia MacLachlan
The Indian in the Cupboard by Lynne Reid Banks
Island of the Blue Dolphins by Scott O'Dell
Maniac Magee by Jerry Spinelli
The BFG by Roald Dahl
The Giver by Lois Lowry
James and the Giant Peach: A Children's Story by Roald Dahl
Little House in the Big Woods by Laura Ingalls Wilder
Roll of Thunder, Hear My Cry by Mildred D. Taylor
Stone Fox by John Reynolds Gardiner
Number the Stars by Lois Lowry
Mrs. Frisby and the Rats of Nimh by Robert C. O'Brien
The Best Christmas Pageant Ever by Barbara Robinson
Matilda by Roald Dahl
Tales of a Fourth Grade Nothing by Judy Blume
Ramona Quimby, Age 8 by Beverly Cleary
The Trumpet of the Swan by E. B. White
The Chronicles of Narnia by C. S. Lewis
The Phantom Tollbooth by Norton Juster
Tuck Everlasting by Natalie Babbitt
Anne of Green Gables by Lucy Maud Montgomery
The Great Gilly Hopkins by Katherine Paterson
Little House books by Laura Ingalls Wilder
Sideways Stories from Wayside School by Louis Sachar
Harriet the Spy by Louise Fitzhugh
A Light in the Attic by Shel Silverstein
Mr. Popper's Penguins by Richard Atwater
My Father's Dragon by Ruth Stiles Gannett
Stuart Little by E. B. White
Walk Two Moons by Sharon Creech
The Witch of Blackbird Pond by Elizabeth George Speare
The Watsons Go to Birmingham-1963 by Christopher Paul Curtis


Books for Young Adults

Where the Red Fern Grows by Wilson Rawls
The Hobbit by J. R. R. Tolkien
Summer of the Monkeys by Wilson Rawls
The Cay by Theodore Taylor
The Sign of the Beaver by Elizabeth George Speare 

Resources : http://www.teachersfirst.com/100books.cfm 

Sunday, January 22, 2012

get well soon

Pagi itu cuaca dingin sekali, sesekali aku melirik jam di ponsel yang ku letakkan di samping kepalaku. Ku lihat ada beberapa pesan masuk di layar ponsel, tapi aku masih enggan untuk membukanya. Beberapa menit kemudian aku putuskan untuk bangun dan spontan membuka pesan masuk di ponselku, tiba-tiba aku tercengang setelah melihat pesan itu. Aku cuma bisa diam beberapa waktu. Aku baca pesan itu berulang-ulang, pesan itu dari pacarku, dia masuk rumah sakit semalam.

Awalnya ku kira dia tidak serius dengan ucapannya, tapi ternyata dia memang serius. Aku bingung dan galau, antara pengen jengukin dia atau berangkat kuliah, karena siang itu ada tugas yang mewajibkanku untuk berangkat kuliah. Akhirnya ku urungkan niat baikku itu, sebenarnya ibu sudah mengizinkanku untuk menemuinya, meskipun pacarku melarangku untuk menjenguknya karena dia tahu bahwa aku memang tidak mengetahui jalan menuju ke rumah sakit dimana dia dirawat saat itu.
Lagi pula akan sangat mendadak jika pagi itu aku harus kesana, jam sudah menunjukkan pukul 07.00 dan mandi pun aku belum. Mungkin akan lebih baik jika aku kesana esok hari, meskipun jadwal hari esok jauh lebih padat dari hari ini, setidaknya aku tidak meninggalkan kewajiban tugasku hari ini. Cinta itu pengorbanan bukan?

***

Sore harinya, aku mengirim pesan kepada ibunya, untuk memastikan keadaannya. Dari cerita beliau, aku yakin besok dia masih di rumah sakit dan aku putuskan besok akan tetap menjenguknya tanpa sepengetahuan pacarku maupun ibunya. Akhirnya, aku keluar membeli oleh-oleh, kemudian mempersiapkan apa yang harus ku bawa keesokan harinya. Aku mulai mencari-cari informasi tentang bagaimana cara aku bisa ke rumah sakit tersebut, dan sebagainya.

***

Hari itu Rabu, 18 Januari 2012. Semalam aku tidak bisa tidur karena memikirkan apa yang akan terjadi pada hari ini. Hatiku senang sekaligus sedih seketika itu. Senang karena aku yakin surprise kali ini akan berhasil dan sedih memikirkan keadaannya. Tak seperti pagi biasanya, kali ini aku semangat sekali untuk beranjak dari tempat tidur, shalat, mandi, dan mempersiapkan hal lain. Kemudian tepat 06.30 aku berangkat. Drrrrtt drrrrttt ... ponselku bergetar, kubaca pesan dari pacarku, dia bilang kalau perasaannya sedang tidak enak, mungkin dia sudah merasakan ada sesuatu yang akan terjadi hari itu, tapi aku coba alihkan pembicaraannya agar dia tidak bertambah curiga. Dengan modal nekat, aku menaiki bus menuju kota Solo dan 1 jam kemudian aku pun sudah sampai di terminal kota itu. Aku bingung harus melangkahkan kaki kemana, karena baru pertama kali aku masuk ke terminal ini. Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya kepada ibu-ibu penjual buah. Ibu tersebut menyuruhku untuk berjalan menuju antrian karcis di sudut terminal itu, setelah itu ku lihat beberapa penunjuk arah sebagai satu-satunya sumber keselamatanku, hehe ... Aku pun mengikutinya, hingga aku lihat banyak deretan bus berbaris rapi di depan kursi tunggu. Akhirnya ada seorang bapak yang menanyaiku dan menyuruhku untuk menaiki bus paling pojok sebelah kiri, aku pun menurutinya, hmm...benar-benar bermodal nekat...
Beberapa menit kemudian bus mulai berjalan keluar dari terminal, memang dasarnya aku sudah sering naik turun bus, jadi aku tidak merasa cemas, meskipun saat itu aku tidak tahu tempat apa yang sudah saya lewati itu. Ketika kursi deret depan kosong, aku mencoba berpindah posisi duduk ke depan dan bertanya pada kondektur bus tersebut. Dia menyarankanku untuk turun di tempat yang akan dia beritahu nanti dan kemudian  naik angkutan umum, aku pun menuruti saja ucapan bapak itu, meskipun aku tidak tahu kebenaran ucapannya.
Akhirnya, turunlah aku dari bus tersebut, beberapa menit kemudian sebuah angkutan umum berjalan pelan di depanku dan ternyata memang benar bahwa angkutan itu menuju RSUD Wonogiri. Setelah menempuh perjalanan 3 jam, akhirnya, sampailah aku di depan rumah sakit ini. Alhamdulillah ...
Aku lihat ponselku, ternyata belum ada balasan, sebelumnya aku mengirim pesan ke ibu pacarku dan menanyaakan ruang inap anak beliau yang sangat ku sayangi itu ^^
Tanpa pikir panjang aku menuju resepsionis, aku bertanya ruang inap pasien bernama halim, ternyata ada di paviliun yang terletak di belakang rumah sakit ini. Padahal aku harap, aku sudah tidak akan menempuh perjalanan panjang lagi, ternyata...
Sesampainya di tempat itu, aku mampir lagi menuju resepsionis paviliun untuk menanyakan nomor kamarnya. Naaah, itu kamarnya, kamar nomor 5 yang tak jauh dari tempat berdiriku waktu itu. Kuberanian diri untuk mengetuk pintu kamar, kubuka perlahan dan tetap berdiri di ambang pintu. Aku lihat kau disana tersenyum, ingin rasanya memelukmu seketika itu, ada ibu juga yang sedang berbaring di sofa ^^ Akhirnya aku duduk dan obrolan pun mengalir begitu saja, hingga ibumu keluar dan menitipkanmu padaku.
Ku lihat tak ada yang parah sebenarnya, mungkin keadanmu sudah mulai membaik, hanya saja masih terlihat jelas bintik-bintik merah di sekujur tubuhmu, hmmm ingin rasanya aku menangis tiap kali matamu menatapku dalam, butuh perjuangan besar untuk menahan air mata ini dan tetap tersenyum untukmu, melihatmu seperti ini saja sudah tidak tega, apalagi uuups naudzubillah ...

***

Selang beberapa menit ibu datang kembali bersama bapak, beliau bercerita dari timur ke barat, selatan ke utara. Hingga tiba waktu makan siang dan ibumu mengajakku makan berdua, sesampainya di warung ternyata bapak juga menyusul kami. Banyak hal yang aku dan ibu obrolkan siang itu. Senang sekali rasanya, benar-benar serasa menantu dan ibu mertua ^^
Setelah makan siang selesai kami bertiga kembali ke rumah sakit, hujan deras di luar sana namun terasa jelas suasana kehangatan di dalam ruangan itu. Beberapa jam kemudian, rombongan teman kantor ibumu pun datang, sungguh, kenapa aku harus disitu, perasaan malu bercampur senang ketika sesekali mereka menggodaku masih begitu jelas terasa. Akhirnya setelah beberapa menit mereka pulang, aku pun juga memutuskan untuk pulang, sebenarnya hari itu belum cukup untukku. Mengingat tinggal beberapa hari kita ada waktu berdua, atau mungkin sudah tidak ada waktu lagi. Aku benar-benar masih merindukanmu.

***

Jarum pendek menunjuk ke angka 3, dan ibu pun mengantarkanku untuk berjalan menuju depan rumah sakit, hingga tak lama kemudian ada sebuah bus dan setelah berterima kasih kepada beliau, aku pun segera melangkahkan kakiku menaiki bus tersebut. Pukul 17.30 tepat aku sudah berada di rumah. Ku buka ponsel dan ada pesan darimu dan ibumu, kurebahkan tubuhku di sofa ruang tengah, sungguh, lelah yang ku rasakan benar-benar terbayar dengan perasaan bahagia yang menyelimutiku hari itu :)

Get well soon, darl ... we do really miss you badly :)

***


Monday, January 16, 2012

am I special for you?

Hy dear blog, may I tell about him again?
You must bore about this, but I don't know whom I have to tell. That's really suck my mind.
I'm still confused about his faith, especially for me. He always has a lot of reasons to deny my desires. I don't really know about his way of thinking.
Don't you know, until this time I haven't get present or something else, even a birthday card!
It has been nearly a month since my birthday...
He has already sorry about that, but deeply, I really want it from him :(
My friends, my coworkers have given something for me, but him??
Don't you remember in your birthday I made it worth to make you happy. I gave a surprise, I brought a birthday cake, I gave a gift before your birthday, I just don't wanna make you wait it for long. 
I never want expect the value of the gift, but I just expect your care to make me happy. If you just  make birthday card for me, it's no matter at all, than you do nothing anymore.
You have a lot of pleasure time, I know. You even had time to buy a cell phone for your brother, accompany your friend buying a watch, walking around with your friends, and yesterday, you asked me to accompany you buying new cell phone. Done!
Good job, am I still special for you?

Saturday, December 3, 2011

Jalan ini masih panjang



Jalanku masih begitu panjang ...
Mungkin akan indah perjalanan ini jika ada seorang teman yang mendampingi
Dan akhirnya aku menemukan orang itu
Orang yang mampu membuat perjalanan ini terasa begitu indah
Dia lah yang selalu ada di hatiku
Tetapi, semakin jauh dia menemaniku di perjalanan ini 
Semakin aku merindukan kebebasan seperti dulu
Aku ingin sendiri ...
Ingin menikmati kesunyian yang ada di sepanjang jalan ini
Sendiri mungkin akan lebih baik
Akan lebih mudah untuk menggapai asa dan mimpiku
Aku masih begitu muda
Untuk membiarkan orang lain mengatur hidupku
Aku tidak ingin dia ada jika hanya membuat jalanku semakin terseok
Tetapi mengapa aku tetap membiarkannya menemani perjalananku ini
Andai aku bisa dengan mudah menghapus perasaan ini
Aku menyesal menaruh rasa ini terlalu dalam
Aku menyesal kenapa harus dia yang ada di hati ini
Karena dia, dia bukan lagi teman perjalananku yang dulu


galau (part 1)




"I don't need a man who makes me smile, but a man who never makes me cry ..."

Kadang terlintas di pikiranku kata-kata itu, sebenarnya aku masih belum yakin bagaimana hubungan ini akan terjalin kedepannya, untuk apa ya sampai sekarang aku masih menjalani hubungan ini. Kenapa aku membiarkanmu mengatur hidupku, membiarkanmu memarah-marahiku hingga seringkali menetes air mata ini karena ucapan yang kau lontarkan ketika aku melakukan kesalahan.
Beberapa kali, aku juga teringat nasehat sahabatku, bahwa sekarang kita sudah mulai dewasa, kita sudah tidak lagi membutuhkan seorang "pacar", tapi kita butuh "pendamping hidup", orang yang benar-benar mengerti, menjaga dan membuat hati kita bahagia, dan sebagai seorang wanita yang "sensitif sekali", saya benar-benar butuh seseorang yang bisa membuatku tidak meneteskan air mata seperti malam ini :)
Memang tidak ada sosok sempurna di dunia ini, tapi bagiku seorang pria seperti itulah yang selama ini kucari sebagai pendamping hidupku kelak.
Tuhan, kirimkanlah lelaki itu untukku :)
Lelaki yang tidak pernah tega melihat air mata ini jatuh ...

Wednesday, November 30, 2011

My December Wish


  • IP menjulang tinggi gak kaya semester kemarin
  • Bisa ngerjain test akhir semaksimal mungkin
  • Have a beautiful day with my friends on December 15th
  • Sukses ngajar toddler :3 unyunyuu ....
  • Have a greaaaat 20th birthday \^^/ with him especially
  • Pengen dapet sekarung mawar merah, ahihihi ... saya ngidam banget sama kado itu, seumur umur kok gak pernah ada yang ngasih gituan T.T
  • Sempet ngado ibu camer (*nb : gak ada waktu lagi --")
  • Mother's Day Plan !! bikin apaaa yaa ...
  • December 31st, 2011 ... have a special last year :)) It'll be my 23 months anniversary ... tapi sepertinya bakalan nothing's special :((
  • Semoga ... bisa bobok nyenyak !!! gak kaya bulan ini @.@ 
      Kabulkan doa hamba ya Allah, amiiin :)